Sabtu, 30 November 2013
Latar Belakang
Masalah
Peningkatan
nilai perusahaan yang tinggi merupakan tujuan jangka panjang yang seharusnya
dicapai perusahaan yang akan tercermin dari harga pasar sahamnya karena
penilaian investor terhadap perusahaan dapat diamati melalui pergerakan harga
saham perusahaan yang ditransaksikan dibursa untuk perusahaan yang sudah go public.
Dalam proses memaksimalkan nilai perusahaan akan muncul konflik
kepentingan antara manajer dan pemegang saham (pemilik perusahaan) yang sering
disebut agency problem. Tidak jarang pihak manajemen yaitu manajer perusahaan
mempunyai tujuan dan kepentingan lain yang bertentangan dengan tujuan utama
perusahaan dan sering mengabaikan kepentingan pemegang saham. Perbedaan
kepentingan antara manajer dan pemegang saham ini mengakibatkan timbulnya
konflik yang biasa dise-but agency conflict, hal tersebut terjadi karena
manajer mengutamakan kepentingan pribadi, sebaliknya pemegang saham tidak
menyukai kepentingan pribadi dari manajer karena apa yang dilakukan manajer
tersebut akan menambah biaya bagi perusahaan sehingga menyebabkan penurunan
keuntungan perusahaan dan berpengaruh terhadap harga saham sehingga menurunkan
nilai perus-ahaan (Jensen dan Meckling, 1976 dalam Wien Ika Permanasari, 2010:
1). Menurut BPKP, latar belakang kebutuhan atas
GCG, dari latar belakang praktis, dilihat dari pengalaman Amerika
Serikat yang harus melakukan restrukturisasi corporate governance akibat market
crash pada tahun 1929. Dari latar belakang akademis, kebutuhan GCG timbul berkaitan dengan principal-agency theory. Implementasi dari GCG diharapkan bermanfaat
untuk menambah dan memaksimalkan nilai perusahaan. GCG diharapkan mampu
mengusahakan keseimbangan antara berbagai kepentingan yang dapat memberikan
keuntungan bagi perusahaan secara menyeluruh.
CSR merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan
dalam memperbaiki kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan yang terjadi
akibat aktivitas operasional perusahaan. Semakin banyak bentuk
pertanggungjawaban yang dilakukan perusahaan terhadap lingkungannya, image
perusahaan menjadi meningkat. Investor lebih berminat pada perusahaan
yang memiliki citra yang baik di masyarakat karena semakin baiknya citra
perusahaan, loyalitas konsumen semakin tinggi sehingga dalam waktu lama penjualan perusahaan akan membaik dan
profitabilitas perusahaan juga meningkat. Jika perusahaan berjalan lancar, maka
nilai saham perusahaan akan meningkat.
Tujuan
dilakukan penelitian ini adalah 1) Untuk mendapatkan bukti empiris apakah GCG
mempengaruhi Nilai Perusahaan dengan variabel kontrol Ukuran Perusahaan dan
Leverage pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2010, 2) Untuk
mendapatkan bukti empiris apakah Pengungkapan CSR mempengaruhi Nilai Perusahaan
dengan variabel kontrol Ukuran Perusahaan, Jenis Industri, Profitabilitas dan
Leverage pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2010, 3) Untuk
mendapatkan bukti empiris apakah GCG dan Pengungkapan CSR mempengaruhi Nilai
Perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2007-2010.86
OPERASIONAL
VARIABEL
Variabel
|
Indikator
|
Ukuran
|
Skala
|
Internal
Audit
|
Peraturan
No. IX 1.7
|
Sudah=
1 Belum= 0
|
Nominal
|
CSR
|
Tanggung
Jawab Perusahaan
|
Nilai
Komp
|
Interval
|
GCG
|
IICG
|
Peringkat
|
Rating
|
Sumber jurnal :
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)