Selasa, 16 Oktober 2012

ALTERNATIF MENGURANGI TAWURAN





Dalam perkembangannya tawuran adalah hal yang sangat lumrah di mata masyarakat. Dengan ini berarti masyarakat telah mengerti sebab dan arti dari tawuran. Pengertian tawuran sendiri adalah tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat. Sebab tawuran ada beragam macam, mulai dari hal sepele sampai hal-hal serius yang menjurus pada tindakan bentrok. Tawuran merupakan suatu penyimpangan sosial berupa perkelahian.
Karena itulah sebagai makhluk sosial kita harus mengurangi atau menghilangkan tradisi tersebut dari masyarakat. Dari hal ini kita harus memikirkan banyak hal positif. Hal positif dapat kita kembangkan atau kita tanamkan kepada anak kecil agar lebih tertanam sejak dini. Mengatasi tawuran tidak dapat dengan sekejap selesai.
Berperilaku sopan, baik, adil dan tidak merendahkan orang lain dapat sedikitnya mengurangi perselisihan yang dapat memunculkan tawuran. Hal seperti itulah yang kebanyakan orang menganggap sepele. Dari sinilah kita harus memulai menanamkan pada generasi muda agar tertanam hal yang kita anggap sepele namun berefek sangat signifikan untuk kedepan.
Pada tawuran antar pelajar sebaiknya dari pihak sekolah memberikan aturan yang sangat tegas kepada siswanya bila mengikuti tawuran. Dan memberikan masukan positif, kegiatan positif yang dapat mengurangi tawuran. Karena tawuran yang sudah terlalu melekat terhadap pelajar kita harus bertahap untuk berusaha mengurangi nya. 

Berikut adalah beberapa faktor pendukung untuk para pelajar agar terhindar dari ajakan tawuran atau keikutsertaan dalam aksi tawuran tersebut, yaitu :

1. Faktor Keluarga 
Keluarga sangatlah penting bagi para pelajar yang dalam hal ini para pelajar tersebut masih memiliki sifat dan pemikiran yang sangat labil. Keluarga menjadi pendorong dan semangat untuk pelajar agar tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan dirinya, dalam kasus ini adalah tawuran. Lebih mendekatkan diri kepada keluarga akan membantu pelajar untuk mencari jati diri yang baik. Selain itu, keluarga pun dalam hal ini adalah orang tua wajib membimbing anak-anaknya yang masih berstatus pelajar untuk melakukan hal-hal yang positif dan berguna bagi dirinya sendiri. Jika hubungan antara orang tua dan anak terjalin dengan baik, maka tawuran pun dapat di minimalisir.

2. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat sulit untuk dihindari, kecuali dari pelajarnya sendiri sudah bisa memfiltrasi mana yang baik dan mana yang buruk. Lingkungan tidak hanya dari lingkungan bermainnya saja, tetapi bisa saja dari lingkungan sekolah. Dalam faktor lingkungan, para pelajar harus bisa memilih pergaulan yang baik untuk dirinya agar tidak terjerat ke hal-hal yang dapat merugikan dirinya. Ada pepatah tua yang mengatakan bahwa "berteman tidak melihat suku, agama dan ras", "berteman tidak boleh memilih-milih", dan lain-lain. Tetapi berteman menjadi faktor lingkungan terkuat setelah keluarga dan tidak ada salahnya jika dalam pertemanan pun dianjurkan untuk memilih yang bisa membawa pelajar tersebut menjadi orang yang lebih baik. Dalam faktor pertemanan ini juga, orang tua harus ikut serta membantu memilih mana teman yang baik dan mana teman yang buruk.

3. Faktor Akademik
Belajar merupakan hal wajib bagi setiap pelajar di dunia. Tetapi selain belajar, para pelajar bisa melakukan hal-hal lain yang berhubungan dengan sekolah dan nilai akademiknya. Seperti ikut kegiatan ekstra kurikuler yang diadakan di sekolah atau pendidikan non formal seperti bimbingan bahasa asing, paduan suara, les musik, dan lain-lain. Selain memberikan nilai tambah bagi para pelajarnya, hal-hal tersebut akan mengurangi pikiran-pikiran negatif para pelajar untuk mengarah ke tawuran. Orang tua dan para guru pun wajib memantau anak-anaknya, apakah si anak tersebut bermasalah dengan pelajaran di sekolahnya atau tidak. Memasukkan anak-anak mereka ke kegiatan-kegiatan yang mereka senangi, akan membantu mereka agar merasa lebih bersemangat untuk berprestasi. 

Dalam Ekstra Kurikuler terdapat  Metode Pembiasaan

Pembinaan karakter maupun kepribadian tidaknya gampang, dan tidaklah singkat. Butuh proses lama untuk membentuk karakter/kepribadian yang baik pada seseorang, oleh karena itu pembinaan karakter harus dilakukan sejak dini dan harus mendapat porsi tambahan dari jam pelajaran di kelas (ekstrakulikurer). 
Untuk membentuk karakter yang baik pada anak, diperlukan pembiasaan-pembiasaan perilaku yang positif, dalam hal ini peran guru dan orang tua sangat penting dalam mengawal kebiasaan yang dilakukan anak. Peran orang tua dan guru hendaklah mampu menjadi model yang ideal yang bisa mereka contoh, dari perilakunya, tutur katanya dan lain sebagainya. 
Anak dalam kegiatan ekstrakuler ini dilatih untuk mempunyai respon reflek dengan baik dalam memecahkan setiap masalah yang mereka hadapi, hal ini butuh latihan dan pembiasaan dalam pengawalan guru dan orang tua.
Harapan dari kegiatan ektrakulikuler ini, nantinya anak mempunyai kecerdasan sosial, moralitas, arif dan bijaksana dalam menghadapi dan memecahkan problem yang mereka hadapi, bahkan problem yang dihadapi bangsa ini. Semoga dikemudian hari, generasi penerus ini mampu memberantas; korupsi, perampokan, pembunuhan, narkoba, dan prilaku menyimpang lain yang ada di masyarakat..Amin



Sumber :
http://sadli-future.blogspot.com/2012/10/alternatif-solusi-mengurangi-tawuran.html
http://pristikurnia.blogspot.com/2012/10/alternatif-solusi-tawuran-antar-pelajar.html
Ektrakulikuler Untuk Pembinaan Karakter Siswa - Universitas Islam Negeri Malang






0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates